terjemah kitab nadhom alala bahasa indonesia dan jawa merupakan dokumen yang cukup sulit ditemukan. Berawal dari hal tersebut, kami mencoba untuk menuliskan kembali beberapa terjemah nadhom alala kedalam dua bahasa tersebut. Dalam tulisan ini, beberapa kata jawa lawas mungkin tidak kami terjemahkan kedalam bahasa indonesia. Hal tersebut karena, kami belum menemukan padanan yang sesuai. Sehingga, daripada kami menuliskan maknanya secara salah. Kami tetap membiarkannya dalam bentuk bahasa jawa. Sebagai pengingat kembali, kitab alala merupakan kitab kumpulan nadhom yang kebanyakan berasal dari kitab talim mutaalim. Kitab talim mutaalim merupakan karya syeh azzarnuji. Sedangkan untuk pengarang kitab alala sendiri, kami belum tahu siapa pengarangnya. Namun, pada sampulnya hanya terdapat penulisan bahwa kitab ini dicetak oleh pondok lirboyo. Berikut adalah beberapa nadhom yang kami coba terjemahkan ke dalam bahasa indonesia dan jawa. Semoga dapat membantu Anda dalam memahami nadhoman tersebut.
Pada tulisan ini kami hanya menuliskan beberapa nadhom saja, untuk lebih jelas Anda dapat melihat pada tulisan nadhom alala terlengkap Beberapa cara untuk membacanya pun tersedia, pada halaman belajar bagaimana membaca nadhom alala.
الْالِاتِّنَالُ الْعِلْمُ الْآبِسِتَةُ سَأُنْبِكُ عَنْ مَجْمُوعِهَابِبَيَانِ
alala tanalul ilma illa bi sittatin, saunbika an majmuiha bi bayani
tidak akan menghasilkan ilmu dengan baik kecuali dengan melakukan 6 perkara, nanti akan saya jelaskan.
ilingo ndak hasil ilmu anging enem perkoro, bakal tak ceritaake kumpule kanti pertelo
ذْگاءْ وَحِرْصٌ وَاصْطِبَارٌ وَبِلُغَةٍ وَارْشَادٍ اسْتَاذٍ وَطُولِ زَمَانِ
dukain wahirsin wastibarin wabulghotin, wairsya diustadi watuli zamani
6 perkara itu yakni pintar, semangat, sabar, punya biaya, ada guru, dan lamanya waktu
rupane limpad lubo sabar ono sangune lan piwulange guru lan sing suwe mangsane
تَعْلَمُ فَإِنَّ الْعِلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ وَفَضْلٌ وَعُنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ
tallam fainal ilma zainun liahlihi, wafadlun wainwanun likulli mahamidi
mengajilah karena ilmu itu menghiasi ahli ilmu dan menjadikan unggul serta menjadi tanda tingkah terpuji
ngajiha kerana ilmu maesi ahline, lan ngunggulake lan dadi tanda tingkah pinuji
وَكُنْ مُسْتَفِيدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِي بُحُورِ الْفَوَائِدِ
wakun mustafidan kula yaumin ziyadatan, minal ilmi wasbah fi bukhuril fawaidi
hendaknya setiap hari selalu bertambah faidah, dengan cara mencari ilmu yang merupakan lautan faidah
anaha ngalap faidah saben dina ing tambah, songko ngalap ilmu lan ngelangi segara ne faidah
تَفَقُّهٌ فَإِنَّ الْفِقْهَ أَفْضَلُ قَائِدٍ إِلَى الْبِرِّ وَالتَّفَوَى وَأَعْدَلُ قَاصِِدٍ
tafaqah fainnal fiqha afdholu qaidi, ilal birri wattaqwa waa'dalu qasidi
mengajilah ilmu fiqih karena hal tersebut mengnggulkan dan dapat menunjukan pada kebaikan, serta meningkatkan taqwa.
ngajio fiqih kerono ngunggulake lan nuduhake maring bagus lan wedi allah luwih jejeg e
هَوَالْعِلْمُ الْهَادُّ إِلَى سُنَنِ الْهَدِّی هَوَالْحِصْنُ نُنَجِّي مِنْ جَمِيعِ الشَّدَائِدِ
huwal ilmul hadi ila sananil huda, huwal khisnu yunji min jamii syadaidi
ilmu fiqih adalah yang menunjukan pada jalan petunjuk, layaknya sebuah benteng yang menyelamatkan dari pesakitan
ilmu fiqih kang nuduhake dalan pituduh, hiya benteng kang nyelametake saka pikuwu
عَنِ الْمَرْءِ لَاتَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِينِهِ فَإِنَّ الْقَرِينَ بِالْقَارِنِ يَقَدُّی
anilmar'i latasaa wasal an qarinihi, fainnal qarina bilmuqarani yaqtadi
jangan bertanya pada seseorang, namun tanyalah temannya siapa. Karena sesungguhnya teman sesuai dengan temannya
jo takon wong siji takono kancane, kerana saktemene kanca manut kang ngancani
فَإِنْ كَانَ ذَاشِرَفَجَنْبَهُ سُرْعَةً وَانٍ كَانَ ذَاخِيرَ فَقَارَنَهُ تَهْتَدِي
fainkana dza syarrin fajanibhu syuratan, wainkana dza khorin faqarinhu tahtadi
jika ada teman berprilaku buruk, segera jauhi. Jika ada teman berprilaku baik, segera jadi temannya
yen ono kanca ala lakune ndang dohono, yen ono kanca bagus enggal ndang kancanana
اذَا كُنْتَ فِي قَوْمٍ فَصَاحِبُ خِيَارِهِمْ وَلَاتَصَحَّبَ الَارْدَى فَتَرَدَّى مَعَ الرُّدَى
idza kunta fi qaumin fashohib khiyarahum, wala tashibil arda fatarda ma'a rida
apabila kamu bertemu sebuah kaum, maka bertemanlah orang yang bagus pada kaum tersebut, dan jangan berteman dengan orang yang kurang bagus. Sebab nantinya di surga, kamu akan diikutkan orang yang tidak bagus
nalika ana siro iku wewaran kaum, mangka ngancanan sira ing bagus e kaum. lan aja esuk ngancani sira ing wangkan asor, mangka sebab den surga serto kang ashor.
terjemah kitab nadhom alala bahasa indonesia dan jawa merupakan dokumen yang cukup sulit ditemukan. Berawal dari hal tersebut, kami mencoba untuk menuliskan kembali beberapa terjemah nadhom alala kedalam dua bahasa tersebut.
Bermanfaat? Yuk share linknya!
Lalaran.com merupakan situs yang membahas berbagai macam kitab klasik. Beberapa diantaranya, adalah kitab safinatun naja, alala, talim mutaallim, dan berbagai kitab lainnya. Dilengkapi dengan terjemahan bahasa indonesia, bahasa jawa, serta translasi cara membaca dalam bahasa indonesia.